Ya Allah.. Lepaskanlah belenggu kebodohan yang selama ini akan menguasai pikiranku. Jangan Engkau biarkan kesombonganku tetap menyumbat pembuluh nadiku. Basuhkanlah air kasih-Mu ke dalam kotornya jiwaku, agar aku senantiasa menjaga segala perintah-Mu

Rabu, 26 Agustus 2009

Sepi Perantau 1

Pabila ku berada di kejauhan..
adakalanya ku kesepian, asyik terkenang kampung halaman...dan jua teman teman..
Ini sabait lagu dari Brothers. Salah satu nasyid favoritku. Akhir akhir ini aku selalu teringat kampung. teringat mak dan ayah. Sebenarnya baru pulang kampung bulan febuari lalu. Tp cuma bentaran, 1 bulan. Kurang kerasa bgt. Soalnya harus dibagi dua, 1/2 bulan di Jambi t4ku, 1/2 bulan lg di t4 istriku Jawa.
Kebetulan emang waktu itu cuma cuti dadakan, mertua sakit keras. Sekarang beliau dipanggil oleh Allah. Mudah2an Allah berikan Jannnatul firdaus untuk beliau, amiinn.
Kata orang nih " Seenak enaknya di negeri orang, masih enakkan di negeri sendiri ". Kadang2 ada betulnya juga sih. Tapi kalo di negeri sendiri ga ada kerjaan atau di negeri orang bisa mendapatkan hasil yg lebih, tentu enakkan di negeri orang dong...?
Tapi jgn sampe kelamaan di negeri orang. Cukup ilmu dan modal usaha, harus pulang. Banyak orang yg membutuhkan kita di sana, di kampung. Januari 2003 tepatnya... ya tahun 2003 aku ke Qatar dengan 8 orang yg lain yang lulus tes. Melalui seleksi yg bisa di bilang ga gampang di Jakarta. Alhamdulillah Allah mengabulkan keinginanku tuk tinggal di negara Arab. Imam Syafi`i berkata dalam syair2nya" Berkelanalah kalian..untuk mencari kemulian. Karena di dalam berkelana kita akan dapatkan lima perkara..Menghilangkan kesusahan, mendapatkan ilmu dan pengalaman, akan lebih beakhlaq, menambah teman dan memperbaiki perekonomian.
Aku melihat air yg tergenang itu akan segera rusak dan berbau, tapi dia akan tetap bersih bila ia terus mengalir. Dalam kesempatan lain Imam Syafi`i berkata "berkelanalah...Kamu akan dapatkan pengganti orang2 yg kau tinggalkan. bermujahadahlah ( bersusah payah )karena keni`matan hidup itu dapat dirasa dgn bersusah payah dahulu.
Bener banget tuh syair..betul betul kata si "Upin ipin". Banyak perubahan yg ku rasa setelah aku merantau. Bermula dari pertama aku keluar dari kampung halamanku tuk belajar di pondok. Tadinya sih mau ke Jawa, jadinya di luar kota Jambi. Kurang lebih 2 jam perjalanan. selain dulu kesulitan dalam masalah biaya, aku juga masih kecil. Jadi orangtua masih sangat khawatir tuk melepas terlalu jauh. Sebenarnya aku udah besar sihi, cuma badannya aja yg kecil imut, manis, tapi ganteng juga kata orang..hihi..narsis amat.
Tamat SMP tahun 1994. Sebenarnya aku punya peluang belajar gratis dari sekolah, karena waktu itu NIMku termasuk tinggi. Tapi keinginan tuk belajar di Pondok melupakan segalanya. Aku ingin seperti temen2 di kampungku, pandai ngaji, ceramah ini dan itu. Asal tau aja, aku laki2 yg paling penakut dan ga percaya diri bgt dulu. Waktu SMP, kalo disuruh guru kedepan, membaca atau menulis aku ga mau, malu!!. Kalo disuruh bawa bendera upacar akupun ga mau. Kalo dipaksa,esoknya aku ga datang ke sekolah alias bolos!!
Pokoknya cemen bgt!pada ngerti cemen ga..? pokoknya maluu aja.
To be Continued..Mau ngajar dulu


2 komentar:

  1. SALAM SOBAT
    saat kita berada jauh diperantauan, memang terasa sekali rindunya kampung halaman ya,,,,diwaktu yang hening dan sepi.

    BalasHapus
  2. @nura..Kalo pulkam harus siap kantong gedek

    BalasHapus